PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | |
Penerbit | |
Tempat Terbit | Jakarta |
Tahun Terbit | 2013 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-7816-25-1 |
Kolasi | 378 hlm.: 22 cm |
Subjek | |
Media | Novel |
Abstrak | |
Makian dan bentakan para tentara terdengar membelah malam. Dadaku mulai sesak. Kakiku pangs. Tubuhku memberat. Sebab menoleh sambil berlari, aku tergelincir. Tubuhku meluncur deras ke arahjurang. Lenganku menabrak akar pohon. Lalu, segalanyajadi gelap. Dikejar-kejar tentara tidak pernah ada dalam rencana Dahlan muda. Awalnya, Dahlan ke Samarinda untuk menuntut ilmu. Sayang, teori tak sejalan dengan kenyataan. Dosen-dosen yang otoriter dan kondisi politik yang memanas, membuat perkuliahan tidak lancar. Belum lagi, kerinduannya yang besar terhadap kampung halaman dan orang-orang terkasih yang selatu menyesakkan dada, membuat hidup di rantau terasa semakin berat. Dahlan pun memutuskan berhenti kuliah. Dia memilih aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yang kemudian menyeretnya pada Peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari—Malari. Tugu Nasional menjadi saksi keberanian dan, kepedulian Dahlan serta rekan-rekannya terhadap negeri yang kacau-balau kala itu Dianggap memberontak, mereka pun menjadi buronan pemerintah. Tak disangka, dalam perlariannya, takdir mempertemukan Dahlan dengan dua cinta baru dalam hidupnya: Perempuan dari Loa Kulu dan Surat Kabar. |
Nomor Rak | 800 - S | |||||||||
Nomor Panggil | 813 Pab S | |||||||||
Lokasi | Ruang Baca | |||||||||
Eksemplar | 2 | |||||||||
PENCARIAN RFID Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |