Kemiskinan yang dialami oleh petani merupakan kemiskinan aset berupa tanah karena petani hanya memiliki tanah pertanian kurang dari 0,5 Ha. Sumber pendapatan petani tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal, sedang tanah yang digarap oleh petani semakin berkurang. Biaya kebutuhan hidup yang semakin mahal, membuat petani mengatur strategi agar
mendapatkan penghasilan tambahan. Kondisi seperti ini banyak dialami oleh petani. Untuk mengetahui kondisi riil kemiskinan petani dan strategi yang dilakukan oleh petani agar bertahan hidup (survival), maka dilakukan penelitian dengan judul “Upaya Bertahan Hidup Petani Sehubungan Dengan Keterbatasan Penguasaan Dan Pemilikan Tanah.” Penelitian dilakukan di Desa Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu mempelajari secara mendalam bagaimana kehidupan petani dan strategi yang dilakukan. Populasi penelitian yaitu petani pemilik, petani pemilik dan penggarap, serta petani penggarap. Sumber data primer dari wawancara dan observasi, data sekunder dari instansi atau pihak-pihak terkait. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, sedangkan penarikan kesimpulan menggunakan analisis induktif.

Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, petani pemilik yang memiliki luas tanah 149 Ubin (2095,131 M²), hidup dalam kondisi kemiskinan. Petani pemilik dan penggarap yang memiliki tahan milik 100 ubin dan tanah garapan 77 ubin, hidup dalam kondisi miskin. Petani penggarap dengan sistem sewa dengan luas tanah 233 Ubin (3277 M²) hidup dalam kondisi miskin, petani penggarap
dengan sistem bagi hasil dengan luas 343 Ubin (4723,438 M²) hidup dalam kondisi miskin. Kedua, strategi bertahan hidup petani dilakukan dengan 1) strategi aktif yaitu memanfaatkan potensi sumberdaya yang dimiliki oleh petani seperti buruh bangunan, berjualan, buruh tani, melibatkan keluarga, dan mengoptimalkan sumber daya alam; 2) strategi pasif yaitu melakukan penghematan seperti tidak makan di warung, tidak sering berbelanja, tidak sering bepergian, dan makan seadanya; 3)pemanfaatan jaringan yaitu memanfaatkan lingkungan sosial seperti meminjam uang kepada tetangga, teman, dan lembaga formal. Petani dalam
melakukan strategi aktif, tidak memanfaatkan sumber daya alam secara optimal seperti mengintensifkan tanah sawah yang dimiliki.