Terjadinya pemekaran wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, akan menimbulkan perubahan batas wilayah administrasi kabupaten tersebut. Hal ini dapat berakibat pada berubahnya identitas atas obyek hak atas tanah yang telah terdaftar, sehingga perlu dilakukan pemuktahiran data pertanahan. Pemuktahiran data pertanahan dengan cara pemeliharaan data pertanahan. Untuk dapat memberikan pelayanan pemeliharaan data, maka Kantor Pertanahan Serdang Bedagai harus memiliki data pertanahan yang lengkap.
Oleh sebab itu, data-data yang berada di bawah naungan Kabupaten Serdang Bedagai, harus diserahkan oleh Kabupaten Deli Serdang. Adapun data pertanahan yang harus diserahkan antara lain warkah, peta-peta, daftar umum dan daftar isian lainnya. Namun pada kenyataannya, masih belum semua data pertanahan tersebut diserahkan. Berdasarkan uraian diatas, maka akan
dilakukan penelitian dengan judul “Pelayanan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah Pasca Pemekaran Wilayah Di Kantor Pertanahan Kabupaten Serdang Bedagai”.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara kepada masyarakat, pejabat Kantor Pertanahan Deli Serdang dan Serdang Bedagai, PPAT dan dengan studi dokumen. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dengan membuat uraian berdasarkan data yang diperoleh, data sekunder, data primer yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif.

Penyebab pelayanan pemeliharaan data tidak berjalan lancar di Kantor Pertanahan Kabupaten Serdang Bedagai adalah karena faktor administrasi berkas. Masih banyak berkas yang tersimpan di Kantor Pertanahan Deli Serdang. Hal ini dapat menghambat dalam memberikan pelayanan pemeliharaan data kepada pemohon. Administrasi berkas ini dapat diatasi dengan menjemput berkas yang diperlukan ke Kantah Deli Serdang. Selanjutnya faktor SDM. Kantor pertanahan mengalami kekurangan pegawai, sehingga apabila dibandingkan dengan volume pekerjaan yang ada, tidak sebanding dengan jumlah pegawai yang tersedia. Hal ini diatasi dengan mempekerjakan tenaga sukarela. Selanjutnya faktor manajemen. Penyebab dari tidak lancarnya pelayanan pemeliharaan data disebabkan karena kepala kantor yang terkadang tidak ada di tempat, dikarenakan adanya keperluan kantor. Hal ini diatasi dengan menunggu kepala kantor sampai datang untuk menyelesaikan semua berkas permohonan. Yang terakhir adalah faktor kelengkapan berkas. Penyebab lain mengapa pelayanan pemeliharaan data tidak lancar adalah disebabkan oleh kurangnya berkas permohonan yang diberikan oleh pemohon. Hal ini menuntut ketelitian petugas loket dalam menelaah berkas-berkas permohonan yang masuk.