Wakaf sebagai salah satu cara memperoleh tanah merupakan perbuatan hukum yang telah lama hidup dan dilaksanakan dalam masyarakat. Kabupaten Dompu, memiliki masyarakat yang penduduknya 99 % beragama Islam, dimana proses wakaf banyak terjadi dan pelaksanaanya tidak sesuai dengan peraturan yang ada sehingga menyisakan banyak masalah. Di Kabupaten Dompu tercatat telah terjadi sengketa tanah wakaf pada tahun 2010. Sengketa tanah kuburan yang terjadi di Kabupaten Dompu merupakan salah satu contoh kasus proses wakaf yang berujung pada proses pengadilan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor apa yang melatar belakangi sehingga terjadi sengketa tanah wakaf dan upaya penyelesaiannya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan didukung data primer dan sekunder. Pengambilan data menggunakan teknik purposive samplig dan panduan wawancara sebagai alat untuk menjaring informan. Teknik analisis tahap akhir yaitu dengan cara Penelitian awal seluruh data, mereduksi data dengan membuat abstraksi, pembuatan abstraksi dalam satuan – satuan terkecil, Mengelompokan satuan-satuan informasi terkecil dalam kategorinya masing-masing dan Menyusun pernyataan proposional dari masing-masing kategori Hasil Penelitian menunjukan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya sengketa wakaf yaitu sebelum diwakafkan, telah terjadi proses peralihan tetapi tidak dibuatkan bukti tertulis, kurangnya kesadaran masyarakat
untuk memiliki bukti tertulis atas tanah, nadzir tidak sepenuhnya menyadari tugasnya sebagai penerima wakaf dan lemahnya kontrol dari Kantor Departemen Agama terhadap tanah wakaf. Proses penyelesaian dilakukan melalui pengadilan agama dan telah keluar putusan pengadilan agama Nomor. No.82/Pdt.G/2010/PA.DP Tanggal 26 Agustus 2010 .