Kita selalu berpikir bahwa bumi merupakan sebuah dunia air dengan luas air/samudera yang mencapai 71% dari luas seluruh permukaan bumi, 98% air di planet ini berada di laut sehingga tidak bisa diminum, 2% air segar, mayoritas berada di es dan daerah kutub, 0,36% berada di bawah lapisan akuifer dan sebagian menjadi sungai-sungai dan danau. Hanya sedikit air yang ada di bumi ini dan tidak selalu berada di tempat yang tepat dan selalu ada bila dibutuhkan. Populasi dunia yang semakin meluas diperkirakan 4,4 miliar orang di tahun 2050, para ahli memperkirakan bahwa sumber air kita tidak mencukupi. Mengacu pada hasil dari Stochklom International Water Institute, lebih dari 1 miliar orang di dunia tidak punya cukup air untuk diminum dan 2,5 milyar berada dalam kondisi sanitasi yang kurang baik. Air merupakan isu lingkungan yang penting karena tanpa air, tidak akan ada kehidupan di planet ini. Sayang sekali fakta ini sangat kontradiktif dengan praktek-praktek konsumsi air yang sangat ceroboh. Ketersediaan air, tidak seimbang dengan jumlah populasi yang semakin meningkat. Akibatnya sumber-sumber air yang jumlahnya terbatas, semakin terkuras. Faktor-faktor lain seperti pencemaran sungai dan danau, peningkatan suhu/temperatur dan keterjangkauan geografis yang tidak proporsional, juga menjadi penyumbang utama krisis air yang tengah terjadi. Buku ini menampilkan 20 studi kasus dari proyek-proyek internasional dengan pendekatan yang holistik dan integratif. Dalam buku ini pembaca akan menjumpai contoh-contoh upaya perlindungan terhadap air, dasar-dasar sumber daya air serta dampak potensial dari pemanasan global dan perubahan iklim. Pembaca akan menemukan pilihan-pilihan solusi terkait dengan kebijakan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan baik dari segi desain, perencanaan maupun implementasinya.