Pelayanan publik yang berkualitas merupakan salah satu indikator penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, pelayanan publik masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat efisiensi dan efektivitasnya. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) melaksanakan reformasi birokrasi dengan fokus pada inovasi pelayanan publik. Salah satu inovasi tersebut adalah program Pelayanan Pertanahan Akhir Pekan (Pelataran) yang diluncurkan oleh Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya Kantor Pertanahan Kabupaten Gowa.

Program Pelataran bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan pertanahan di akhir pekan, sehingga mengurangi ketergantungan pada jasa calo dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program Pelataran melalui beberapa aspek, yaitu jenis pendaftaran tanah, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), kendala yang dihadapi pegawai, serta respon pegawai terhadap pelaksanaan program ini.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei dan analisis data sekunder. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada masyarakat pengguna layanan Pelataran dan wawancara dengan pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Gowa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Pelataran efektif dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pertanahan dan memperoleh respons positif dari pegawai. Namun, terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas layanan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Kementerian ATR/BPN dalam upaya terus meningkatkan inovasi pelayanan publik dan mempercepat proses pendaftaran tanah di Indonesia.