Strategi percepatan pendaftaran tanah di Indonesia melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) bertujuan untuk memetakan 126 juta bidang tanah pada tahun 2025. PTSL memanfaatkan peta foto dari UAV Drone untuk meningkatkan kualitas administrasi dan mempercepat pendaftaran tanah, dengan konsep Fit For Purpose Land Administration (FFP-LA) dan Forum Surveyor Internasional (FIG) Konsep ini menekankan penggunaan teknologi yang tepat guna sesuai karakteristik dan tujuan administrası pertanahan negara. Kabupaten Purbalingga, pada PTSL 2023, menggunakan peta foto untuk pemetaan batas tanah berbasis pemberdayaan masyarakat dan metode fotogrametri. Penelitian ini mengevaluasi kualitas data peta foto, pemanfaatannya, implementasi konsep FFP-LA, serta masalah dan solusi dalam penggunaannya di PTSL Purbalingga.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan secara akurat keadaan atau gejala yang diteliti di Kantor Pertanahan Kabupaten Purbalingga. Fokus penelitian mencakup kualitas, metode, penerapan konsep Fit For Purpose Land Administration (FFP-LA), dan masalah pemanfaatan peta foto. Analisis data dilakukan menggunakan model fishbone diagram untuk mengevaluasi penyebab dan sub-penyebab masalah, serta pendekatan konsep FFP-LA

Penemuan penelitian ini adalah: (1) Kualitas peta foto pada program PTSL 2023 di Kabupaten Purbalingga belum sepenuhnya baik, dengan masalah seperti peta yang tidak orthogonal, bergelombang, dan tidak mencakup seluruh wilayah desa kelurahan karena persebaran titik ICP yang tidak merata, (2) Pemanfaatan peta foto belum optimal, karena peta kerja dari peta foto belum sepenuhnya digunakan dalam pengumpulan data fisik bidang tanah, (3) Implementasi konsep Fit For Purpose Land Administration (FFP-LA) belum sepenuhnya dilakukan terutama pada pengumpulan batas bidang tanah karena belum adanya peraturan yang mengatur, (4) Problematika pemanfaatan peta foto diklasifikasikan menjadi 4M Man. Machine, Method. Material