Di indonesia informasi pertanahan belum sepenuhnya dapat diakses dengan baik, terutama informasi pertanahan yang bersifat mikro dalam lingkup administrasi desa atau kelurahan. Hal ini seharusnya tersedia dalam pelayanan administrasi pertanahan desa. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pelayanan administrasi pertanahan belum terwujud atau dapat diakatakan bahwa tertib administrasi pertanahan desa belum berjalan, sehingga terjadi keterbatasan ketersediaan informasi pertanahan desa. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem informasi yang dapat menjadi instrumen bagi pemerintah desa untuk mewujudkan tertib administrasi pertanahan desa, sehingga pelayanan pertanahan dan ketersediaan informasi pertanahan di desa ada dan terlaksana dengan baik.

Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan metode pendekatan prototyping. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: wawancara, observasi dan kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Kuesioner disebarkan dan diolah mendasarkan pada metode End User Computating Statisfaction (EUCS) dan metode Importance-Performance Analysis (IPA) kepada 100 responden, sebelum disebarluaskan peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas terhadap kuesioner dengan sampel sejumlah 17 responden.

Penelitian menunjukkan bahwa proses rancang bangun aplikasi memiliki beberapa tahapan yakni: (1) Analisis Kebutuhan; (2) Perancangan Prototype, (3) Implementasi Prototype; (4) Uji Fungsionalitas, dan (5) Evaluasi aplikasi (meliputi evaluasi kepuasan pengguna serta uji implementasi aplikasi dalam mewujudkan tertib administrasi pertanahan desa). Perencanaan aplikasi meliputi proses analisis kebutuhan dan pembuatan desain prototype. Desain aplikasi ditunjukkan melalui pemodelan Unified Modelling Language (UML) dan user interface aplikasi. Uji fungsionalitas menunjukkan hasil bahwa semua fitur apliksi berfungsi baik.

Evaluasi dengan berdasarkan EUCS dan IPA pada aplikasi menunjukkan hasil: (1) Evaluasi kepuasan pengguna menunjukkan pengguna puas dengan kinerja aplikasi dan telah memenuhi harapan atau kebutuhan secara umum meskipun memerlukan perbaikan minor, dan (2) Uji implementasi aplikasi dalam mewujudkan tertib administrasi pertanahan desa menunjukkan bahwa aplikasi mampu mewujudkan hal tersebut, ditunjukkan dengan kinerja empat faktor perwujudan tertib administrasi pertanahan desa telah memenuhi harapan atau kebutuhan pengguna. Hasil evaluasi secara mendetail pada setiap faktor penilaian dipetakan dan dikaji berdasarkan kuadran IPA.