PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | |
Penerbit | |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2021 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-236-194-2 |
Kolasi | xiv, 76 hlm. ; ilus. ; 23.5 cm |
Subjek | |
Media | Buku |
Abstrak | |
Eksistensi petani sebagal motor penggerak pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis sumber daya lokal memang tidak dapat dipungkiri. Peran strategis petani menjadi salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional. Petani adalah produsen sekaligus konsumen pangan hingga turut menentukan ketercukupan pangan dan giai ideal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Petani berkontribusi terhadap penyediaan bahan baku bagi berbagai sektor lain. Meski demikian, petani dengan segala keterbatasannya senantiasa menghadapi sederet persoalan dalam mencapal better farming, better business, better income, better living dan better community, Petani tunakisma yang dikenal tanpa lahan pertanian berstatus hak milik khususnya buruh tani dan petani penyakap atau penggarap termasuk komunitas terentan terkena ancaman Jerat kemiskinan. Keduanya mengerjakan kegiatan on-farm dan off-farm. Buruh tani bekerja berpindah dari satu petak lahan ke petak lainnya sesual permintaan petani pemilik atau penyewa, Buruh tani memperoleh upah harian atau mingguan dari hasil curahan tenaga dan waktu kerja. Sementara, petani penyakap atau penggarap bekerja secara menetap pada sepetak lahan pertanian sepanjang musim tanam dan mendapat Imbalan bagi hasil panen. Keadaan faktual kedua tipe petani tunakisma ini lemah dalam jaminan kesempatan kerja produktif terutama saat musim paceklik tiba. Tingkat upah rendah sehingga pendapatan kurang layak. Petani tunakisma sulit mengembangkan diversifikasi pola nafkah produktif baik pada on-farm, off-farm dan non-farm. Keadaan tersebut tentu tidak lepas dari kualitas sumberdaya manusia petani tunakisma masih relatif rendah. Rangkalan persoalan yang demikian tidak dapat dibiarkan berlangsung terus. Salah satu solusi yang urgen dan krusial dilakukan lalah mengaktifkan petani tunakisma dalam pemberdayaan partisipatif berbasis sumber daya lokal. Hal inilah yang memotivasi penelitian hingga tema difokuskan pada kajian tentang pola pemberdayaan partisipatif petani tunakisma melalui penguatan kohesi sosial. Fungsi kohesi sosial efektif sebagai lem perekat dalam membangun kesadaran kolektif petani tunakisma agar bersama maju bergerak aktif dalam ragam bentuk pemberdayaan partisipatif. Penguatan kohesi sosial merupakan kekuatan dan energi berharga bagi petani tunakisma agar berperilaku klan produktif, kreatif dan inovatif tentu dengan tetap menjaga keseimbangan sosial budaya dan lingkungan alam. Untalan hasil penelitian empiris dipadu dengan paparan konsep dan teori yang berkaitan dijalin dalam delapan bagian buku ini. Tim penulis mengharapkan kemampuan analisis sidang pembaca menjadi semakin meningkat terutama menyangkut nilai strategis penguatan kohesi sosial yang potensial dimanfaatkan untuk mengintegrasikan petani tunakisma dalam ragam program pemberdayaan partisipatif. |
Nomor Rak | 330 - P | ||||||
Nomor Panggil | 331.763 Dum P | ||||||
Lokasi | Ruang Baca | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
PENCARIAN RFID Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |