Reforma Agraria tidak cukup dengan redistribusi tanah. Tanpa optimalisasi pemanfaatan tanah untuk meningkatkan pendapatan, tidak ada jaminan redistribusi tanah dapat mengurangi ketimpangan. Pemberdayaan masyarakat dalam konteks Penataan Akses diwujudkan sebagai usaha penumbuhan, pengembangan, dan optimalisasi otonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan; keterampilan; perilaku; sikap; kemampuan; dan kesadaran untuk memanfaatkan sumberdaya yang terfasilitasi kebijakan dan program yang serasi dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Istilah Pemberdayaan Tanah Masyarakat (PTM) muncul dalam Petunjuk Teknis Penanganan Akses Reforma Agraria (PARA) Tahun 2023 yang diterbitkan Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat. Direktorat Jenderal Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. PTM adalah aktivitas fasilitasi atas dasar kepemilikan tanah yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan pelaksana Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, dan Kantor Pertanahan. Dengan demikian, PTM menjadi langkah teknis dari Penataan Akses. Secara teknis, makna Penataan Akses (Access Reform); PTM dan PARA sering dipertukarkan untuk maksud yang sama, yaitu pemberdayaan masyarakat (subjek) untuk memanfaatkan tanah mereka (objek) secara optimal.

Buku ini terdiri dari lima bab. Bab Pertama berisi uraian tentang konsep pemberdayaan dan Pemberdayaan Tanah Masyarakat (PTM). Bab Kedua berisi uraian mengenai urgensi PTM. Bab Ketiga menyajikan catatan pembelajaran dan catatan kritis terkait pelaksanaan PTM 2021. Bab Keempat berisi ide-ide terkait pengembangan PTM, dengan titik tolak pemikiran atas karakter PTM. Terakhir, Bab Kelima berisi catatan harian FS yang merupakan dokumentasi kegiatan dan analisis persoalan. Buku ini dapat digunakan oleh (1) para FS untuk kepentingan teknis lapangan yang memerlukan keterampilan dalam kerja-kerja pemberdayaan dan (2) mereka yang menekuni kajian pemberdayaan masyarakat atau perubahan sosial yang kritis secara akademis, dalam buku ini khusus disajikan dalam bagian kotak studi kasus dan refleksi.