Tumpang tindih adalah salah satu permasalahan pertanahan dimana pada satu belahan bumi yang sama terdapat dua objek bidang tanah. Hal ini tidak mencerminkan tujuan dari pendaftaran tanah yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) melalui Kantor Pertanahan yang bersifat rechts-cadastre atau menjamin kepastian hukum. Persoalan jaminan kepastian hukum masih menjadi problematika yang ditemukan di lapangan salah satunya di Kantor Pertanahan Kabupaten OKU dimana ditemukan tumpang tindih hak-hak atas tanah di wilayah tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai bagaimana terjadinya, faktor yang menjadi penyebab, dan rekomendasi solusi atas permasalahan tumpang tindih antara Hak Milik (HM) masyarakat dan Hak Guna Bangunan (HGB) PT. Perkebunan Mitra Ogan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan pendekatan studi kasus untuk menganalisis permasalahan tumpang tindih lahan masyarakat dengan kawasan pabrik kelapa sawit PT. Perkebunan Mitra Ogan yang dimana merupakan entitas perusahaan milik negara yang berperan dalam peningkatan perekonomian daerah

Data yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini yaitu hasil wawancara dan studi dokumen serta literasi terkait. Hasil dari penelitian ini adalah analisis faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya tumpang tindih ditinjau dari penerbitan hak baik itu faktor internal maupun faktor eksternal beserta rekomendasi solusi atau penyelesaian baik secara non-litigasi maupun litigasi