Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan daerah yang mampu meningkatkan kemandirian suatu daerah. Pemerintah Kota Tangerang Selatan menargetkan PAD dari sembilan sektor mata pajak, salah satunya yaitu Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Dasar pengenaan BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP), jika NPOP tidak diketahui atau lebih rendah daripada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), maka yang digunakan adalah NJOP. NPOP yang rendah berdampak pada tidak lolosnya validasi BPHTB. Berbagai jenis nilai tanah dalam penelitian ini adalah nilai tanah pada peta Zona Nilai Tanah (ZNT), NJOP, dan nilai pasar tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan penerimaan BPHTB yang didasarkan nilai tanah pada peta ZNT, NJOP, dan nilai pasar tanah. Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui penentuan NPOP dalam perhitungan nilai BPHTB sebagai parameter lolos validasi BPHTB. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah mix method research (MMR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai BPHTB tertinggi didapatkan jika menggunakan nilai tanah pada peta ZNT dan nilai transaksi terkait validasi BPHTB akan lolos, jika nilainya di atas NJOP dan mendekati harga pasaran.