Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang alasan di balik rendahnya jumlah tanah yang terdaftar sebelum pelaksanaan program redistribusi tanah serta pelaksanaan program tersebut di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami konflik agraria akibat ketidakjelasan status kepemilikan lahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam mengumpulkan data melalui metode survei, dan selanjutnya menganalisis data dengan pendekatan deskriptif kualitatif Dengan kata lain, penelitian ini menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam prosesnya. Data diperoleh melalui metode survei dan kemudian dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena yang sedang diteliti.

Proses pengumpulan data dilakukan melalui pelaksanaan kuesioner dan wawancara terstruktur dengan responden yang relevan, serta melalui analisis studi dokumen terkait. Penelitian ini menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang kondisi sebelum dan selama pelaksanaan program redistribusi tanah di Desa Ujunggagak. Penelitian ini sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Permen ATR/Ka BPN) No 12 Tahun 2021, yang menekankan pentingnya pertimbangan teknis dalam proses permohonan hak atas tanah timbul. Aspek-aspek yang ditekankan dalam peraturan ini mencakup penguasaan, kepemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah.