Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap atau PTSL adalah program pemerintah yang memberikan kepastian hukum atas kepemilikan tanah dengan menerbitkan sertipikat hak atas tanah kepada pemegang hak atau pemilik tanah. Melalui program ini, seluruh warga negara Indonesia akan memiliki sertipikat hak atas tanah pada tahun 2025. Dalam pelaksanaannya, PTSL memiliki target yang terus meningkat dari tahun per tahun. Hal tersebut memungkinkan hasil data yang dihasilkan baik data spasial maupun data tekstual tidak akurat terhadap situasi yang sebenarnya. Data spasial yang tidak akurat dapat menyebabkan terbentuknya anomali bidang tanah. Pembenahan anomali bidang tanah serta peningkatan kualitas data diperlukan untuk mencapai kriteria desa lengkap.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif yang berlokasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen terkait.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat total 19.397 anomali bidang tanah di Kabupaten Cirebon. Anomali bidang tanah tersebut terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu anomali bidang tumpang tindih, anomali bidang NIS, dan anomali bidang diluar batas desa. (2) kondisi kualitas data akhir di Desa Ambulu pada dashboard KKP menunjukkan angka presentase sebesar 99.96%, dimana terdapat 2.249 Buku Tanah dengan 2.138 bidang tanah KW1, 288 bidang tanah KW2, 2 bidang tanah KW3, dan 1 bidang tanah KW5. Terdapat 1 (satu) bidang tanah KW5 yang tidak dapat dibenahi karena tidak dapat ditemukan subjeknya dan tidak dapat diidentifikasi objeknya Penyelesaian bidang tanah tersebut dilakukan dengan pembuatan Berita Acara K4.2 berpedoman pada Surat Edaran Nomor 12/SE-UK.01/VI/2022 nomor 4 poin e serta sesuai dengan format Berita Acara yang telah ditentukan.