Perwujudan desa lengkap dapat dilakukan dengan cara memetakan seluruh bidang tanah desa demi desa, baik yang bermasalah ataupun tidak, meliputi data fisik maupun data yuridis sehingga dapat menghasilkan basis data pertanahan yang valid. Salah satu inovasi percepatan penyelesaian PTSL dan perwujudan desa lengkap melalui pelibatan pemangku kepentingan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Klaten. Kantor Pertanahan Kabupaten Klaten mempelopori dilakukannya kegiatan sharing data dan informasi antar pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas data spasial pemetaan desa lengkap hasil pelibatan pemangku kepentingan, mengetahui peran pelibatan terhadap kualitas data spasial pemetaan desa lengkap. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode campuran (mixed method) terutama strategi eksploratoris sekuensial. Penelitian dilakukan pengukuran pada sampel bidang tanah kemudian dilakukan uji komparasi terhadap peta desa lengkap dengan mengacu Juknis PTSL 2020 dan Juknis PMNA/KABPN 3/1997. Kualitas data spasial bidang tanah pada pemetaan desa lengkap hasil pelibatan pemangku kepentingan di Desa Kokosan yaitu 100% sesuai dengan letak, 100% tidak sesuai dengan posisi, 73.33% memenuhi toleransi luas peta dan SU, 41.67% memenuhi toleransi luas peta dan pengukuran, 55%memenuhi toleransi luas SU dan pengukuran, 2 bidang tanah memenuhi toleransi jarak bidang tanah, dan terdapat perbedaan signifikan pada bentuk bidang tanah. Pelaksanaan pemangku kepentingan berpengaruh pada letak bidang tanah namun tidak berpengaruh terhadap kualitas data spasial bidang tanah. Perlu dilakukan perbaikan, pembaharuan dan peningkatan kualitas data spasial setelah dilaksanakan desa lengkap dan koordinasi antar pemangku kepentingan tetap berlanjut dalam rangka sinkronisasi dan updating data bidang tanah.