Hingga saat ini, literatur mengenai gerakan sosial cenderung didominasi pakar Sosiologi, Perbandingan Politik, atau Antropologi. Padahal, gerakan sosial, terutama yang bersifat global, semakin menarik perhatian para penstudi limu Hubungan Internasional. Buku ini dimaksudkan sebagai referensi populer yang mengantarkan pembacanya (terutama mahasiswa Hl) pada dasar-dasar studi gerakan sosial.
Ada tiga hal yang ditekankan oleh buku ini. Yang pertama adalah keragaman penjelasan mengenai kemunculan gerakan sosial. Buku ini menggaris bawahi penjelasan-penjelasan yang sensitif akan variasi temporal dan variasi spasial misalnya yang menekankan pada timing, framing, brokerage, kesempatan politik, dan lain-lain. Di sini, pembaca diajak menjauhi penjelasan-penjelasan yang menekankan pada keluhan atau motivasi. Jika Black Lives Matter dianggap muncul karena ada keluhan seputar kekerasan terhadapP warga kulit hitam, pertanyaannya adalah: kenapa ia baru muncul sekarang, sedangkan kekerasannya sudah ada sejak berdekade-dekade lalu, dan kenapa ia hanya muncul di wilayah-wilayah tertentu di
Amerika Serikat, padahal kekerasannya tersebar di aneka penjuru negeri tersebut?
Yang kedua adalah pentingnya memperhatikan proses dan mekanisme. Artinya, buku ini mendorong pembacanya supaya tidak mencarithe one big X melainkan "X1,X2 ,X2 , dan seterusnya," yang kombinasi dan urutannya menentukan bisa tidaknya sebuah gerakan sosial muncul.
Yang ketiga, buku ini mengajak pembacanya melihat bagaimana aneka pendekatan dan teori dapat diaplikasikan dalam upaya menjelaskan kemunculan sembilan gerakan sosial. Di sini, pembaca diajak memahami bahwa meski tidak ada penjelasan tunggal akan kemunculan gerakan sosial, ada beberapa prinsip yang sama. Juga, pembaca diajak melihat bahwa faktor yang menyebabkan gerakan sosial muncul belum tentu sama dengan yang menyebabkan orang ikut dalam gerakan sosial tersebut.