"Sampai sekarang, di negara kita masih berlangsung tolak-tarik wacana dan agenda legislasi untuk membangun sistem hukum nasional khas Indonesia. Dihasilkan dari riset mendalam yang kemudian disajikan dengan gamblang tetapi tetap dengan analisis yang cermat dan komprehensif, karya Saudara Ratno Lukito ini tentu dapat memberi kontribusi bagi dinamika pergulatan untuk membangun sistem itu."
—Prof. Dr. Moh. Mahfud MD (Guru Besar Fakultas Hukum UII Yogyakarta)
"Tak banyak yang membahas sedetail ini ihwal hubungan hukum adat, hukum Islam, dan hukum positif dalam sistem hukum Indonesia sejak era kolonial. Karena itu, penulisnya patut diapresiasi atas karya yang luar biasa ini."
—Drs. Wahyu Widiana, MA (Dirjen Badan Peradilan Mahkamah Agung)
Selain hukum positif, di Indonesia juga berlaku hukum adat dan hukum Islam. Pada masa kolonial Belanda, kedua model hukum ini bahkan pernah mapan sebagai tata atur yang dipedomani masyarakat. Ketika akhirnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan sistem hukum mereka, kedua pola hukum ini tak lantas lenyap. Bahkan hingga kini, hukum adat dan hukum Islam terus melakukan persinggungan dengan negara sebagai upaya mengambil peran seimbang dengan hukum positif (resmi).
Buku ini menganalisis dua aspek pluralisme hukum di Indonesia: wilayah politik pluralisme huktim; dan wilayah "konflik" pluralisme hukum. Secara umum, analisis didasarkan puda kehijakan negara atas pluralitas hukum yang tecermin pada strategi hukum dan politik dalam menghadapi isu hukum tak resmi, serta berbagai konflik yang muncul clan interaksi antara hukum tak resmi dan huktun positif.
Berbeda dari lazimnya kajian hukum yang kaku dan kering,buku ini ditulis dengan sangat car dan menarik, serta kaya dengan analisis sosiologis, untropologis, dan politik. Membaca buku ini akan sangat membantu mue uahami persoalan hukum di Indonesia.