Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka pereepatan pendaftaran tanah. Dalam
pelaksanaan PTSL meliputi kegiatan pengumpulan data fisik dan pengumpulan data yuridis. Kendala yang dihadapi adalah sulitnya integrasi antara data fisik dengan data yuridis sehingga dibutuhkan sebuah inovasi aplikasi yaitu SANTRI PTSL. SANTRI PTSL adalah Sistem Aplikasi Entri Data Terintegrasi yang memungkinkan pertukaran data antara data yuridis dengan data fisik secara realtime. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses penerapan Aplikasi SANTRI PTSL serta solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan/kendala dalarn penerapan aplikasi tersebut. peneliti mengambil locus di Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman karena memiliki beban PTSL berbasi
Partisipasi Masyarakat (PTSL-PM).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian inn adalah dua metode vaitu Metode Penelitian dan Pengernbangan atau Research dan Development (R&D) serta Metode Kualitatif. Metode R&D dengan membagikan kuisioner kepada peserta pelatihan. Hasil kuisioner tersebut sebagai acuan menganalisis respon peserta kegiatan pelatihan. Sedangkan metode kualitatif deskriptif untuk menjawab hambatan yang terjadi dan memberikan solusi terhadap hambatan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aplikasi berjalan dengan baik. Penerapan Aplikasi SANTRI PTSL di Desa Triharjo diawali dengan
sosialisasi, pelatihan dan penerapan aplikasi tersebut. Pelaksanaan penerapan aplikasi terdiri dari import peta dasar, import daftar nominatif, pin point, pembuatan dokumen dengan mail merge, dan pembuatan peta berbasis point. Hambatan/ kendala internal yang terjadi adalah aplikasi belum dapat dipasang di sistem operasi 10S, kesulitan pengguna memperoleh akun dan perbesaran citra google maps yang belum maksimal. Sedangkan hambatan eksternal adalah kemampuan sumber daya manusia yang belum kompeten, keterbatasan alat penunjang, jaringan internet yang belum memadai, dan kurangnya pemahaman interpretasi citra satelit oleh pengguna. Solusi yang dilakukan untuk hambatan internal adalah merekomendasikan kepada pengembang aplikasi agar mengembangkan aplikasi agar menjadi lebih baik lagi sedangkan solusi untuk hambatan eksternal adalah penambahan sumber daya manusia yang kompeten, adanya alokasi anggaran, penyediaan alternatif jaringan internet lainnya, dan pendampingan secara intensif.