Kondisi pendaftaran tanah saat ini berjumlah ±126 juta hidang diselurulh wilayah
Indonesia terkecuali kawasan hutan. Jumlah tersebut yang terdaftar barn ± 47 juta bidang dengan rincian 1 27 juta bidang terpetakan dan ± 20 juta bidang sisanya belum terpetakan (bidang melayang) pada peta pendaftaran diAplikasi Geo KKP. Untuk menuju desa lengkap maka kondisi bidang tanah belum terpetakan hares menjadi perhatian yang serius. Mengingat hasil PTSL 2017, pembenahan kluster 4 PTSL tergolong rendah hanya 9,30% dari total 5 juta bid4ng. Persoalan untuk pembenahan kluster 4 PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Lumajang terkendala pada tersedia dan tidak tersedianya data pendukung seperti Buku Tanah, Surat Ukur, Peta Pendaftaran Analog dan Peta pendaftaran digital pada Aplikasi Geo KKP.

Tujuan penelitian ini adalah 1) membantu percepatan dan pembenahan produk kluster 4 serta meminimalkan pennasalahan khususnya pada bidang fisik. 2.) mendeskripsikan penanganan kluster 4 PTSL beserta solusinya terhadap kendala yang dihadapi dan 3) Mendeskripsikan proses integrasi obyek GIM dengan peta bidang pengukuran PTSL untuk mewujudkan desa lengkap. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitati£ Penggunaan metode ini untuk menggali makna, yaitu menggali data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak agar penelitian ini dapat dipergunakan oleh kantor pertanahan yang memiliki persoalan yang sama.

Hasil penelitian ini, 1) terdapat 16 variasi kluster 4 PTSL pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Lumajang, 2) penyebab terjadinya kluster 4 PTSL yaitu kebijakan pertanahan masa lalu, pengarsipan manual tidak tertata rapi, SDM yang tidak tertib dalam pemetaan dan kurangnya peta situasi sebagai acuan untuk melakukan GIM 3) Pembenahan kluster 4 PTSL menghasilkan peningkatan kualitas data. Pembenahan tersebut diinilai baik dan cepat tanpa menunggu pemeliharaan data secara rutin.


Kata Kunci: PTSL 2018, Desa Lengkap, Muster 4, dan kualitas data pertanahan