Novel ini bercerita tentang kisah cinta sederhana yang nuansanya berbeda. Kisah cinta ini tak pernah berakhir. Keikhlasan dan ketulusan menjadi dalih untuk menafikan sikap manusiawi yang blasanya menuntut cinta untuk membersamai, memiliki.
Tentu. hampir semua manusia ingin hidup dengan orang yang dikasihinya. Namun, tidak bagi seorang laki-laki bermata biru laut itu, Gavan. Ia cukup menjadi penonton. menetap untuk terns menemani kenangan tanpa ada perasaan mutual. Cukup is saja yang tahu bahwa hatinya telah memilih gadis pecinta hujan itu, untuk berkelana dalam lautan angan-angan.
Iya, Gavan jatuh cinta pada seseorang yang ditakdirkan menjadi saudaranya. Jatuh cinta yang keterlaluan hingga batas antara waras dan gila terkaburkan.
Yuna, begitulah nama gadis itu. Tapi sayang, cinta Gavan tak bersambut, Yuna menikah dengan pria lain.
Lantas apa yang bisa dilakukan pria itu? Akankah is berpindah hati pada perempuan lain? Mencari cinta bare yang lebih memungkinkan? Atau memilih hidup pada lumpur kenangan?
Ah, dengarlah pertanyaan kiasik ini: Bukankah cinta tak harus memiliki?