ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG
DETAIL KOLEKSI
![]() Klik untuk membesarkan |
|
PENGARUH ALIH FUNGSI TANAH PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI | |
Pengarang: | BAMBANG SUMARSONO |
Penerbit: | STPN |
Tempat Terbit: | Yogkarta |
Tahun Terbit: | 2008 |
Bahasa: | Indonesia |
ISBN/ISSN: | - |
Kolasi: | xiv, 63 hlm.: ilus.; 30 cm |
Subjek: | Alih Fungsi Tanah |
Jenis Bahan: | Skripsi |
Abstrak: | |
Kebijakan pembangunan pertanahan di atas tanah yang luasnya relatif tetap, namun pertambahan penduduk dan perkembangan wilayah secara terus menerus menuntut tercukupinya kebutuhan pembangunan yang memerlukan tanah. Akibatnya terjadi pergeseran pola penggunaan tanah dari tanah pertanian menjadi non pertanian, dengan terjadinya alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian untuk pembangunan perumahan dan permukiman akan mengurangi eksistensi tanah pertanian tersebut yang merupakan penghasil beras sebagai makanan pokok masyarakat di Kabupaten Boyolali. Pemerintah Kabupaten Boyolali dihadapkan pada benturan kepentingan terhadap pembangunan perumahan dan permukiman yang semakin meningkat serta amanat pelaksanaan ketahanan pangan dalam hal ini ketesediaan, kebutuhan konsumsi beras di wilayah Kecamatan Ngemplak.
Terjadinya alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian berpengaruh terhadap ketahanan pangan dengan mengingat wilayah Kecamatan Ngemplak merupakan daerah lumbung beras untuk Kabupaten Boyolali maka akan berakibat pada berkurangnya jumlah produksi beras yang dibutuhkan bagi masyarakat di kecamatan Ngemplak pada khususnya dan seluruh masyarakat Kabupaten Boyolali pada umumnya. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara luas alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian secara akumulatif terhadap ketahanan pangan terkait produksi beras secara akumulatif maka perlu diadakan penelitian. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian, pengaruh antara luas alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian terhadap ketahanan pangan, serta kebijakan instansi yang berwenang terhadap peran alif fungsi tanah pertanian tersebut di Kecamtan Ngemplak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai untuk maksud penjelasan (explanatory). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: wawancara, dan studi dokumentasi. Pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, diambil sampel 120 responden. Analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif untuk menjawab faktor penyebab alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian dan kebijakan instansi terkait dengan pengendalian alih fungsi. Uji statistik korelasi regresi sederhana dengan variabel produksi beras (X) dan luas alih fungsi tanah pertanian (Y) secara kumulatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian adalah faktor eksternal yang meliputi tekanan penduduk, adanya lingkungan siap bangun dan faktor internal berupa alasan ekonomi serta alih profesi pekerjaan. Besarnya pengaruh alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian terhadap ketahanan pangan di Kecamatan Ngemplak adalah 94,8%, setelah dilakukan analisis dapat diketahui nilai R = 0,973 pengaruh luas alih fungsi tanah pertanian terhadap produksi beras sangat kuat. F hitung= 54,200 sedangkan F tabel= 10,13 berarti hubungan antara luas alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian terhadap produksi beras signifikan. P value < ? yakni sebesar = 0,005 yang bermakna hasil uji F yang menyatakan bahwa hubungan antara luas alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian terhadap produksi beras signifikan adalah benar. Kebijakan instansi yang berwenang terkait alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Ngemplak masih bersifat kuratif dan belum dilaksanakan kebijakan secara preventif |
|
Pratinjau Google: | Tidak ada |
Lampiran: |
![]() |
KETERSEDIAAN
Lokasi: | Ruang Baca | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor Rak: | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor Panggil: | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Eksemplar: | 16 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||