PERPUSTAKAAN

Letak kota yang strategis, topografi wilayah yang mendukung, serta laju pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan meningkatnya perubahan penggunaan tanah di Kota Pematangsiantar. Kajian terhadap perubahan penggunaan tanan di Kota Pematangsiantar menghasilkan informasi sebagai pengendali berupa peta kesesuaian perubahan penggunaan tanah terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pematangsiantar. Selain itu, diperlukan juga alternatif penyelesaian masalah pemanfaatan ruang di Kota Pematangsiantar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan keruangan. Teknis analisis data menggunakan analisis keruangan, pembuatan peta penggunaan tanah tahun 2015 dan tahun 2020 dilakukan melalui delineasi Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT). Sejak tahun 2015 hingga tahun 2020 penurunan penggunaan tanah terbesar di Kecamatan Siantar Marimbun dan Kecamatan Siantar Marihat adalah penggunaan tanah Sawah Irigasi 2x Padi/tahun seluas 56,40 Ha dan peningkatan penggunaan tanah terbesar adalah perumahan jarang bertambah seluas 22,28 Ha. Terdapat seluas 2.203,07 Ha perubahan penggunaan tanah yang sesuai dengan RTRW, seluas 46,93 Ha belum sesuai dan seluas 155,19 Ha tidak sesuai. Pengendalian pemanfaatan ruang dan penyelesaian berbagai permasalahan pemanfaatan ruang di Kota Pematangsiantar memerlukan solusi yang aspiratif, sistematis dan berkesinambungan.