PERPUSTAKAAN

Pada tahun 1980-an, Pemerintah Negara Republik Indonesia mencanangkan pelaksanaan program Konsolidasi Tanah (KT) pada beberapa kabupaten di Indonesia. Dalam pelaksanaan KT tersebut tidak semua mengalami keberhasilan pelaksanaan, namun beberapa masih menyisakan permasalahan. Permasalahan KT mengakibatkan mangkraknya pelaksanaan KT, seperti pada lokasi KT Subak Sanggulan Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Mangkraknya pelaksanaan KT Subak Sanggulan dimulai pada tahun 1987 hingga diselesaikannya permasalahan pada tahun 2019. Penelitian ini mengkaji penyebab terjadinya permasalahan KT Subak Sanggulan dan strategi yang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Tabanan dalam penyelesaian permasalahan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan penyajian secara deskriptif. Penelitian kualitatif digunakan untuk menggali informasi mengenai faktor penyebab terjadinya permasalahan dan strategi-strategi yang diterapkan dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi pada lokasi KT Subak Sanggulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan sosial ekologi, permasalahan administratif dan permasalahan hak atas tanah merupakan penyebab mangkraknya KT Subak Sanggulan sehingga Kantor Pertanahan Kabupaten Tabanan menerapkan strategi penyelesaian yang lebih kooperatif, transparan, dan adil dengan melibatkan partisipasi aktif peserta KT serta pendekatan-pendekatan kepada peserta, pemerintah daerah, pemerintah desa, tokoh adat dan tokoh agama dalam membangun sinergi pelaksanaan penyelesaian permasalahan.