PERPUSTAKAAN

Isi buku ini sebagian besar diangkat dari skripsi penulis yang berjudul “Tantangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah: Kasus Masifnya Pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta”. Sebagian cuplikannya juga diterbitkan dalam buku “Generasi Muda Reforma Agraria” yang merupakan kumpulan naskah esai dalam rangka Dies Natalis STPN ke-23, bersama 14 penulis lainnya mahasiswa jurusan ilmu politik dari beberapa kampus di Indonesia.

Penulis membagikan kisah-kisah di balik masifnya pembangunan hotel yang tumbuh bak jamur di musim penghujan. Bahwa sejatinya Kota Yogyakarta saat ini sedang sekarat, akibat pembangunan yang serakah dan mulai merampas ruang hidup dan hak-hak warga kotanya. Isu utama yang muncul dari masifnya pembangunan hotel yang terjadi sejak tahun 2012 ini adalah hilangnya hak warga kota atas air tanahnya.

Melalui perspektif pengendalian penataan ruang dan perubahan hak dan penggunaan tanah, penulis secara kritis melihat bahwa yang terjadi di Yogyakarta dalam kenyataannya adalah kebijakan pemerintah yang mempermudah, sekaligus telat dalam mengantisipasi proses dan dampak buruknya, peralihan hak dan penggunaan tanah di kota Yogyakarta untuk pembangunan hotel. Keistimewaan Yogyakarta dalam praktiknya masih diwujudkan dalam bentuk pengistimewaan pada pemilik modal, elit, dan berbagai kepentingan yang jauh dari hajat hidup orang banyak, di kota maupun di desa.

Jika telah banyak buku yang mengkritisi apa yang terjadi di pedesaan, maka buku ini menyajikan apa yang terjadi di perkotaan.